Meskipun banyak saluran digital bermunculan, email marketing tetap menjadi salah satu strategi paling efektif dalam pemasaran. Alasannya sederhana: email bersifat personal, langsung masuk ke kotak masuk audiens, dan memiliki tingkat konversi yang tinggi jika dilakukan dengan benar. Berikut dalam artikel ini kita akan membahas tentang Strategi pemasaran menggunakan email.
Dengan strategi yang tepat, email dapat membangun hubungan jangka panjang, meningkatkan loyalitas, serta mendorong penjualan secara konsisten.
1. Bangun Daftar Email yang Berkualitas
Langkah pertama dalam email marketing adalah mengumpulkan daftar email secara legal dan relevan. Jangan membeli data, karena itu bisa merusak reputasi bisnismu.
Tips membangun daftar email:
-
Tawarkan freebie seperti e-book, diskon, atau akses eksklusif
-
Gunakan form pendaftaran di website, landing page, dan media sosial
-
Gunakan pop-up yang tidak mengganggu pengunjung
Pastikan setiap orang yang mendaftar memberikan persetujuan (opt-in) secara sadar.
2. Segmentasikan Audiens
Mengirim email yang sama ke seluruh daftar bisa membuat pesanmu tidak relevan. Segmentasi memungkinkan kamu menyampaikan konten yang lebih personal dan sesuai minat.
Contoh segmentasi:
-
Berdasarkan lokasi
-
Berdasarkan riwayat pembelian
-
Berdasarkan interaksi terakhir
-
Berdasarkan minat atau produk favorit
Dengan segmentasi yang tepat, tingkat open rate dan klik akan jauh lebih tinggi.
3. Buat Konten Email yang Bernilai
Jangan hanya fokus menjual.
Konten yang bisa dikirim:
-
Tips dan edukasi seputar produk
-
Update atau peluncuran produk baru
-
Testimoni pelanggan
-
Penawaran terbatas atau eksklusif
-
Konten hiburan yang tetap relevan dengan brand
4. Gunakan Subjek yang Menarik
Contoh subjek menarik:
-
“Diskon 30% hanya untuk kamu hari ini!”
-
“3 Cara Mudah Menghemat Waktu dengan Produk Kami”
-
“Cek dulu sebelum kehabisan stok!”
5. Sisipkan Call to Action (CTA) yang Jelas
Setiap email harus punya tujuan, apakah itu mengajak membaca artikel, membeli produk, atau mendaftar webinar.
Contoh CTA yang efektif:
-
“Lihat Promo Sekarang”
-
“Baca Selengkapnya”
-
“Coba Gratis Hari Ini”
6. Kirim Email Secara Teratur Tapi Tidak Berlebihan
Terlalu sering bisa membuat orang bosan dan berhenti berlangganan.
Idealnya:
-
1–2 kali per minggu untuk promosi dan konten
-
1 kali per bulan untuk newsletter bulanan
-
Sesekali untuk pengumuman penting
Uji coba frekuensi dan analisa responsnya untuk menemukan jadwal terbaik.
7. Pantau dan Evaluasi Performa Email
Gunakan tools seperti Mailchimp, ConvertKit, atau Klaviyo untuk memantau:
-
Open rate
-
Click-through rate (CTR)
-
Conversion rate
-
Bounce rate
-
Unsubscribe rate
Dari data ini, kamu bisa melakukan A/B testing dan memperbaiki performa email berikutnya.
Kesimpulan
Email marketing bukan sekadar mengirim promosi, tapi membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan. Dengan daftar yang tertarget, konten yang menarik, dan analisis berkala, kamu bisa menjadikan email sebagai salah satu senjata utama dalam strategi pemasaran bisnismu.